Balada Si Mata-Mata
#Part 1
Ombak di laut terus menerjang pasir
putih, menggeser bongkahan kecil karang yang terus mengikuti arus air. Lampu putih yang terlihat redup di sebuah
dermaga, suara kapal beradu bersama kerasnya suara ombak. Angin pun tak mau
kalah beradu, derunya kian kencang, menarik lembut kain yang terpajang di
pinggir gubuk biru. Bau khas laut menyeruak menuju hidung, dan bercampur dengan
harumnya asap pembakaran. Bintang juga ikut beradu menghiasi malam, menebarkan
jutaan kerlip bak permata. Semuanya beradu padu, menghiasi malam, begitu juga
dengan hatinya, dia pun ikut menikmati indahnya malam itu.
Sedikit, terlintas sebuah wajah yang
berada dihadapnya, wajah yang tak asing baginya untuk dapat ia nikmati bersama
indahnya suasana pantai kala itu. Awalnya dia hanya mencuri-curi ketika
memandang sosok itu, meski wajah itu tak asing baginya, namun entah mengapa ia
harus mencuri pandang. Senyumnya, meski
tak begitu indah, namun tutur katanya begitu sopan. Sikap santun yang ia kenal,
terus diperhatikan tak kala dia hanya mencuri pandang lagi.
Selalu mata bulat coklat itu mencuri
pandang sebuah wajah oval bermata sayu. Hanya berani mencuri pandang, dan
menahan sebuah rasa yang selalu ia kontrol agar tetap menjadi sebuah perasaan
seorang sahabat. Iya, seorang sahabat yang terus ia gunakan untuk tetap bisa
dekat dengannya dan menikmati wajah itu. Dulu, memang ada sebuah perasaan lebih
dari sekedar perasaan sahabat. Perasaan itu sempat beradu menjadi satu, hingga
menuju sebuah hubungan yang lebih pula dari seorang sahabat. Sejenak ia
tersadar, akan sebuah rasa yang ia sebut sebagai perasaan egois, hingga
akhirnya ia kehilangan perasaan lebih itu darinya.
Meski kejadian itu sudah
bertahun-tahun lamanya, meski ia pernah singgah di hati yang lainnya, namun ia
tetap menyimpan perasaan lebih itu untuk si mata sayu. Kini si mata sayu telah
bersama dengan seseorang di sana, perasaan si mata coklat terus ia kontrol agar
tetap menjadi sebuah perasaan yang tak boleh lebih dari perasaan persahabatan.
Mata sayu, si mata coklat akan terus mencuri pandang semua tentang dirimu, dan
si mata coklat akan terus mengontrol perasaannya.