Kadang aku kuat,,
Kadang aku lemah..
Kadang aku menangis ..
Kadang aku tertawa..
Kadang aku berdiam..
Kadang aku berlari..
Kadang aku bahagia..
Kadang aku sedih..
Pagi, siang, malam adalah waktuku..
Mentari dan bulan adalah penerangku..
Langit dan tanah adalah penuntun jalanku..
Kicauan burung seakan menjadi nyanyian pengiring hatiku..
Angin, penyejuk ragaku saat mentari bernafsu memberikan sinarnya..
Bagai air dan api, yang tak bisa bersatu , itulah diriku dan dirimu...
Bagai bulan yang merindukan punuk, ketika aku mengharapkanmu..
Bagai kacang yang lupa akan kulit, itulah dirimu...
Bagaikan manis yang terbuang, itulah aku...
Mengapa cinta itu tak pernah berlaku adil..
Mengapa hati ini selalu tersakiti olehnya...
Mengapa aku mau berteman dengan cinta?
Mengapa aku mau mengenal kasih?
Mengapa aku mau mengenal engkau?
Mengapa semuanya terjadi?
Aku bagaikan kehilangan pagi, ssiang dan malamku yang menjadi penunjuk waktuku..
Aku bagaikan kehilangan mentari dan bulan yang menjadi penerangku..
Aku bagaikan kehilangan langit dan tanah yang menjadi penuntun jalanku...
Bantu aku angin , engkaulah yang menjadi penyejuk ragaku, ketika aku kehilangan itu semua...
Katakan burung, aku salah jalan...
Katakan pada cinta, aku terjatuh, dan tak bisa bangkit lagi...
Aku masuk perangkap cinta...
Aku terpenjara oleh kasih ...
Pagi, siang, malam...
Mentari, bulan..
Langit , tanah..
Kembalilah.., aku tersesat dan tak tahu arah kemana aku harus pergi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar