Jumat, 06 Agustus 2010

33.Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil
AMELIORASI
Yaitu: perubahan makna akibat tanggapan pemakai bahasa menjurus ke arti yang baik.
Disebut juga konotasi positif.
Contoh:
1. Gadis itu berbadan langsing.
2. Wanita bergaun hitam itu penampilannya memukau.
3. Suami isteri itu baru datang dari luar kota.
4. Ia membeli makanannya di kantin.
5. Rombongan pejabat itu disambut dengan meriah.
6. Para pengacau itu sudah diamankan.
7. Permisi, saya mau ke belakang.
8. Dalam perjanjian itu harus ada hitam di atas putih.

PEYORASI
Adalah: perubahan makna akibat tanggapan pemakai bahasa menjurus ke arti yang tidak baik(buruk). Disebut juga konotasi negatif.
Contoh:
1. Gadis itu berbadan ceking.
2. Perempuan berbaju hitam itu penampilannya menarik.
3. Ibu sedang bunting delapan bulan.
4. Laki bini itu baru datang dari luar kota.
5. Ia membeli makanan di warung.
6. Gerombolan pengacau itu sudah ditahan.
7. Permisi, saya mau buang air kecil.
8. Dalam perjanjian itu harus ada bukti tertulis.
ASOSIASI
Adalah: perubahan makna sebagai akibat adanya persamaan sifat.
Contoh:
1. Mengapa di stasiun kereta api itu masih banyak tukang catut berkeliaran?
Catut adalah sejenis tang, alat pencabut paku, tetapi dalam kalimat di atas sama artinya dengan ‘calo’.
2. Dalam pemilihan umum itu, partai Likut berhasil memperoleh 175 kursi dari 200 kursi yang diperebutkan.
Kursi adalah tempat untuk duduk, tetapi dalam kalimat di atas kursi sama artinya dengan ‘suara’.
3. Pejabat korup itu memberi amplop demi meloloskan diri dari jerat hukum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar